
Rembuk stunting merupakan langkah intervensi untuk pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan pemerintah . Berdasarakan peraturan Bupati Soppeng Nomor 48 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Pencegahan dan Penurunan Stunting pemerintah desa watu melaksanakan Rembug Stunting pada Hari Selasa, 15 Juli 2025 sebagai langkh penting yang harus dilakukan pemerintah.
Stunting adalah masalah kegagalan pertumbuhan akibat nutrisi yang tidak cukup atau kurang pada anak. Periode krusial pemenuhan nutrisi pada anak dimulai dari masa kehamilan sampai anak usia 24 bulan.Setelah anak berusia lebih dari dua tahun, kondisi stunting mulai terlihat. Stunting akan memberikan efek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia. Dampak stunting adalah pertumbuhan otak dan organ lain pada anak akan terganggu, sehingga anak lebih rentan kena diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung.
pada kegiatan ini ANDI NURWAHIDA,SKM Selaku Promker Puskesmas Tanjong Menyampaikan data-data terkait stunting dari tahun 2024 sampai 2025 per juli.
Sambutan Andi Nurwahida,Skm “adapun yang saya ingin sampaikan tentang data status gizi desa watu supaya kita tau gambarannya apa-apa nanti yang akan kita rembukkan atau diskusikan. Jadi saya akan berikan gambaran di tahun 2024 dan 2025 . jumlah stunting di 2024 yaitu 12 anak dan di tahun 2025 per hari ini adalah 18, jadi ada kenaikan. Dan bumil Kek atau bumil yang kurus, 2024 ada 3 dan 2025 4. Jadi terjadi peningkatan. Kemudian bumil anemia di tahun 2024 ada 10 dan 2025 ada 2.dan disini juga kami sampaikan tugas KPM yaitu memastikan ibu hamil untuk mengkomsumsi tablet tambah darahnya makanya bias dibilang bumil anemia ini berhasil penurunannya. Kemudian anak yang tidak naik berat badannya 2 kali. Di tahun 2024 ada 24 anak dan tahun 2025 ada 19 orang. Dan gizi kurang yang diliat dari berat badan dan umur 2024 yaitu 33 orang dan tahun 2025 29 orang kemudian diliat dari berat badan per tinggi badan, 2024 ada 16 orang,2025 ada 11 orang jadi yang hamper bias dibilang tidak ada peningkatan drastic, Cuma bumil anemia yang menurun.kemudian melalui forum ini bahwa stunting itu kenapa dijadikan masalah setiap tahun, karena ini merupakan indicator gagalnya pertumbuhan anak Karen setiap anak diindonesia berhak hidup sehat dan layak.dan disini kami berharap peran serta kita bersama,saya ingatkan bahwa interfensi stunting itu bukan hanya di posyandu tapi di masyarakat dan bukan hanya balita tapi 1000 HPK atau 1000 hari pertama kehidupan mulai terjadinya pembuahan sampai usia 2 tahun itu 1000 HPK. Dan lebih bagusnya klo kita melakukan interfensi dari sebelum terjadi pembuahan”
Hasil yang diharapkan dari dilakukannya rembuk stunting yakni:
1. Komitmen penurunan stunting dari Kepala Desa dan masyarakat
2. Rencana kegiatan intervensi gizi teritegrasi penurunan stunting yang sudah disepakati untuk dijalankan dan dimuat dalam RKPDesa tahun berikutnya.
Dokumentasi


